Influencer Ferry Irwandi Dilaporkan Dansat Siber TNI ke Polda Metro
Promedianusantara.com, Jakarta – Sebagian publik Tanah Air sedang hangat memperbincangkan terkait influencer, Ferry Irwandi yang dilaporkan oleh pihak Mabes TNI terkait kasus dugaan tindak pidana ke Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Senin, 8 September 2025.
Sebelumnya diketahui, Komandan Satuan (Dansat) Siber Mabes TNI pun mengakui pihaknya telah berkonsultasi dengan jajaran polisi di Polda Metro Jaya terkait kasus yang diduga melibatkan influencer sekaligus peserta aksi demonstrasi di DKI Jakarta, pada akhir Agustus 2025 lalu.
Terkini, dalam unggahan Instagram pribadinya @irwandiferry pada Senin, 8 September 2025, Ferry mengaku tidak akan lari ke mana-mana saat mengetahui dirinya dilaporkan pihak Mabes TNI ke Polda Metro Jaya.
“Saya tidak lari ke mana-kemana, setelah nomor saya didoxxing pun saya gak pernah ganti nomor, jadi sampai sekarang kalau bilang pernah coba kontak, saya tidak pernah dikontak. Terima kasih,” tegas Ferry.
Influencer kenamaan itu bahkan mengaku tidak takut dipenjarakan atas laporan dugaan tindak pidana yang dilaporkan pihak Mabes TNI terhadapnya.
“Oh ya satu lagi, saya siap menghadapi semuanya, tenang saja, saya tidak pernah dididik jadi pengecut atau penakut Saya sampaikan satu hal, ide tidak bisa dibunuh atau dipenjara,” imbuh Ferry.
Terkait kontroversi antara Ferry Irwandi dengan pihak Mabes TNI itu, publik sebelumnya dikejutkan dengan pernyataan sang influencer yang sempat membongkar kasus penangkapan seorang yang diduga intel dalam salah satu aksi demonstrasi yang berujung kericuhan pada akhir Agustus 2025 lalu.
Hal itu diutarakan Ferry saat menjadi narasumber dalam siniar YouTube “Rakyat Bersuara” yang dipublikasikan pada Selasa, 2 September 2025.
Dalam kesempatan itu, Ferry sempat menuturkan publik yang dinilai telah dibuat bingung lantaran adanya dua institusi negara yang memberikan pernyataan berbeda soal kasus penangkapan intel tersebut.
“Satu berita muncul. Ternyata ditangkap salah satu perusuh aksi provokasi itu pegang identitas tentara, dan Puspen TNI bilang hoaks,” terangnya.
Pendiri YouTube Malaka Project itu lantas menilai situasi ini menimbulkan tanda tanya serius bagi masyarakat.
“Itu yang mau saya tanyakan, siapa yang harus kita percaya, polisi atau TNI? Kita harus percaya siapa?” ujar Ferry.
Perihal itu, Ferry menyebut perbedaan klaim tersebut dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi negara.
“Polisi bilang nangkap, TNI bilang hoaks. Nah, artinya apa? Artinya mengidentifikasi perusuh pun itu bisa siapapun, benar-benar bisa siapapun,” tuturnya.
Di sisi lain, Ferry meminta agar pemerintah serius mengusut masalah yang terjadi di lapangan, terutama terkait dugaan provokator dalam aksi demonstrasi tersebut.
“Kita enggak usah ngomong soal teori asing, mafia, segala macam. Ada loh, ada loh yang benar-benar harus diberesin sekarang,” tukasnya.***